Sunday, March 27, 2011

Betrayed By Nature

Despite the English title, I'll do this one in Bahasa Indonesia,because a lot of my friends requested one. Enjoy!

---
Dikhianati Alam

Terik matahari menusuk kulit
Angin berhembus bagai menelanjangiku
Daun-daun beterbangan,
bagaikan menari diatas penderitaanku

Bunga bermekaran satu-satu
Berdiri tegak menuju mentari
Semua bagaikan mengacuhkanku
Dengan dagunya yang diangkat tinggi

Ratapanku tak didengar
Oleh para semak belukar
Mereka seperti asik sendiri
Sedangkan masalahku,hanya aku yang mencicipi

Sungai gemericik mengalir pelan
Walaupun aku terus bersedu-sedan
Air danau tenang tanpa riak
Terasa seperti mengejekku dengan congkak

Ku disini berdiri sendiri,
Bahkan alam pun mengkhianati
Ejekan,cemoohan dan sindiram datang bergulir
Membuat diriku terus berpikir

Belum cukupkah penderitaanku?
Tangisku, teriakku, rasa sakitku?
Namun ku tahu suatu waktu
Akan ada juluran tangan siap membantu

P.S:Sorry if its bad,I'm not really good at making poems in Bahasa Indonesia xD

Friday, March 4, 2011

Anak yang selalu lapar

Suatu siang di bulan puasa...
"Haduh,kenapa sih si Arif,ngajak-ngajak ke bazaar segala!",gerutu Joni kesal.Ya,ia terpaksa menemani sahabatnya,Arif ke bazaar karena sebagai balas budi telah membelikannya es cendol hari sebelumnya."Bu,Joni pergi dulu ya!",Joni pamit dari ibunya."Ya sudah,pulanglah sebelum Maghrib!",sahut ibunya.Ia pun mulai mengayuh sepedanya ke lapangan sekolah yang hanya terletak beberapa ratus meter dari rumahnya.

Sesampainya di sana,ia pun langsung mengunci sepedanya di tempat yang disediakan.Dan langsung mencari Arif yang telah berjanji bertemu dengannya pukul 2.00.Ia lirik jam tangannya,sudah pukul 2.38."Wah,Arif bisa marah lagi nih.",pikirnya dalam hati.Setelah menelpon telpon genggam Arif beberapa kali dan tidak ada jawaban,ia pun keliling sekolah mencari Arif.Sungguh melelahkan,kerongkongannya terasa sangat kering,perutnya pun mulai lapar.Namun apa dayanya,puasanya tak boleh gagal lagi..Ia pun memilih untuk duduk beristirahat sebenar di kursi taman yang kebetulan cukup sejuk karena berada di bawah pohon rindang.

Beberapa menit mengistirahatkan badan,ia melihat seorang anak laki-laki,ia perkirakan sekitar umur 7-8 tahun,berjalan mendekatinya."Hei,kak!mau es jeruk nggak?Siomay juga ada nih,enak loh!",seru anak itu dengan memasang senyuman di mukanya,sedikit mengejek.Ia menyodorkan gelas es jeruk dingin dan sepiring siomay yang masih hangat.Geram,Joni sebenarnya ingin membentak anak itu.Namun ia teringat,bulan puasa haruslah sabar.Ia pun hanya berkata dengan halus, " Maaf,saya lagi puasa dek.Terima kasih tawarannya.". Anak itu pergi dengan muka kurang puas,lalu mendatangi beberapa anak lainnya di dektnya,dan mengatakan hal yang sama.Joni mulai berpikir, "Dasar anak sialan.Jelas-jelas semua yang di sini lagi puasa,malah nawarin makanan sama minuman.".Ia terus memasang pandangan pada anak itu,dan ternyata anak itu menawarkan makanan dan minumannya kepada hampir semua orang yang ia lihat.Tentunya,banyak orang yang jengkel dan menghardiknya,namun anak itu malah tertawa senang.

Setelah mengamati anak itu mengulangi perbuatan nakalnya itu,Joni menyadari anak itu sedang dikepung dan diteriaki beberapa anak SMA.Ia segera berlari mendekat,takut jika anak itu diperlakukan yang tidak-tidak.Ia mendengar seorang anak SMA itu berkata, "Dasar bocah kurang ajar!Sengaja ya lu nawarin minuman?Udah tau kita lagi puasa.Gua hajar baru tau rasa lu!" sambil mengacungkan tangannya.Tanpa berpikir panjang,ia menyelak di tengah kerumunan itu seraya berkata, "Maaf kak,ini adik saya.Dia memang nakal,tolong maafkan.".Anak SMA itu melepaskan genggamannya,lalu menjawab, "Kalo punya adek tuh dijaga dong!gedean dikit udah gua tabok tuh anak!".Joni dan anak kecil itupun berjalan pergi.

Joni membawa anak itu ke suatu tempat yang agak sepi,lalu mulai menasihatinya."Nah,tau rasa kan?Kita tuh lagi puasa,malah kamu tawarin makanan!Pernah diajarin nggak,kalo kita harus menghargain ibadah orang lain?".Anak itu hanya tertunduk,meremas-remas tangannya yang kurus.Bebereapa saat hening,lalu anak itu mulai berani berbicara."Kakak tau nggak?Selama ini,saya juga kelaparan.Setiap hari.Berusaha minta uang untuk membeli makanan ke orang yang saya temui di pinggir jalan.Apakah ada yang menoleh kak?Tidak!Mereka mengacuhkan saya!",seru anak itu tiba-tiba.Joni kaget.Tanpa ia sempat menjawab,anak itu berseru lagi,"Kalian nggak pernah ngerasain apa yang saya rasakan!Kalau lapar,tinggal beli saja.Sementara saya kak?Harus berusaha mati-matian,sampai ketemu orang yang berbelas kasihan!Hanya di bulan seperti ini saja,saya bisa membalas kalian kak!Salahkah saya,kalu membanggakan hasil jerih payah saya berhari-hari?Biar kalian rasakan,apa enaknya melihat orang makan di depan mata kalian,sementara kalian hanya bisa diam,kelaparan dan kehausan!Biar kalian ikut merasakan derita saya!".Terlihat mata anak itu mulai berkaca-kaca.Joni pun takjub,kaget akan cerita anak itu.Hatinya mulai tersentuh."Maafkan saya,saya tidak tahu apa yang kamu alami.Tapi jangan begini juga dong.Nanti kalau kamu yang disakiti orang,bagaimana?",jelasnya pada anak itu.Ia melanjutkan,"Sini,kamu ikut saya saja dulu pulang ke rumah.Saya carikan baju,biar bajumu yang kumal itu diganti.Sekalian mandi saja dulu.".Anak itupun mengangguk pelan,menatap Joni dengan senyuman tipis."Arif bisa menunggu,pikir Joni.

"Don't waste your money on what you want,think about the others who can't get what they need"